Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

*Aneh Tapi Nyata*

Go down

*Aneh Tapi Nyata* Empty *Aneh Tapi Nyata*

Post  Admin Mon Nov 30, 2009 10:04 am

"Dunia memang aneh", Gumam Pak Ustadz
"Apanya yang aneh Pak?" Tanya Penulis yang fakir ini.

"Tidakkah kamu perhatikan disekelilingmu, bahwa dunia menjadi
terbolak-balik, tuntunan jadi tontonan, tontonan jadi
tuntunan, sesuatu yang wajar dan seharusnya dipergunjingkan,
sementara perilaku menyimpang dan
kurang ajar malah menjadi pemandangan biasa. Coba anda rasakan sendiri,
nanti Maghrib, anda kemasjid, kenakan pakaian yang paling bagus yang anda
miliki, pakai minyak wangi, pakai sorban, lalu kamu
berjalan kemari, nanti kamu ceritakan apa yang kamu alami..." kata Pak
Ustadz.

Tanpa banyak tanya, penulis melakukan apa yang diperintahkan Pak Ustadz.
menjelang maghrib, penulis bersiap dengan mengenakan peci,
pakaian rapi dan wewangian dan berjalan menunju masjid yang
berjarak sekitar 800m dari rumah.
Belum setengah perjalanan, penulis berpapasan dengan
seorang ibu muda yang sedang jalan-jalan sore sambil menyuapi anaknya.
"Aduh, tumben nih rapih banget, kayak pak ustadz saja, mau kemana sih?..."
tanya ibu muda itu.

Sekilas pertanyaan tadi biasa saja, karena memang kami saling kenal. tapi
ketika dikaitkan dengan ucapan Pak Ustadz diatas, menjadi
sesuatu yang lain rasanya.
Kenapa orang yang hendak pergi
kemasjid dengan pakaian
rapih dan memang semestinya seperti itu ditumbenin?. ..
Kenapa justru orang yang jalan-jalan dan ngasih makan
anaknya ditengah jalan, ditengah kumandang adzan maghrib menjadi
biasa-biasa saja?...
Kenapa orang kemasjid dianggap aneh?...
Orang yang pergi kemasjid akan terasa "aneh" ketika orang-orang
lain justru tengah asik nonton sinetron "Intan" atau siaran
langsung AFCup.
Orang kemasjid akan terasa "aneh" ketika melalui kerumunan
orang-orang yang sedang ngobrol dipinggir jalan dengan suara
lantang seolah meningkahi suara panggilan adzan.
Orang kemasjid terasa "aneh" ketika orang lebih
sibuk mencuci motor dan mobilnya yang kotor kehujanan.

Ketika hal itu penulis ceritakan ke Pak Ustadz, beliau hanya tersenyum.
"Kamu akan banyak menjumpai
"keanehan-keanehan" lain disekitarmu" , kata Pak Ustadz.
"Keanehan-keanehan" disekitar kita?...

Cobalah ketika kita datang kekantor, kita lakukan shalat sunah dhuha.
pasti akan nampak "aneh" ditengah orang-orang yang
sibuk sarapan, baca koran dan ngobrol.

Cobalah kita shalat dhuhur atau Ashar tepat waktu, akan terasa
"aneh".
karena masjid masih kosong melompong, akan terasa aneh
ditengah-tengah sebuah lingkungan dan teman yang biasa shalat diakhir
waktu.

Cobalah berdzikir atau tadabur al qur'an ba'da shalat, akan terasa aneh
ditengah-tengah orang yang tidur mendengkur setelah atau
sebelum shalat. Dan makin terasa aneh ketika lampu mushola/masjid harus
dimatikan agar tidurnya tidak silau dan nyaman.
Orang yang mau shalat malah serasa menumpang ditempat orang tidur,
bukan malah sebaliknya, yang tidur itu justru menumpang ditempat shalat.
Aneh bukan?...

Cobalah hari ini shalat jum'at lebih awal. akan terasa aneh, karena masjid
masih kosong, dan baru akan terisi penuh manakala khutbah kedua menjelang
selesai.

Cobalah anda kirim artikel atau tulisan yang berisi
nasehat. akan terasa aneh ditengah-tengah kiriman e-mail yang berisihumor,
plesetan, asal nimbrung, atau sekedar gue, elu, gue, elu dan test..test,
test saja...

Cobalah baca artikel atau tulisan yang berisi nasehat atau hadits,
atau ayat al qur'an, pasti akan terasa aneh ditengah orang-orang
yang membaca artikel-artikel lelucon, lawakan yang tak lucu,
berita hot atau lainnya.

Dan masih banyak keanehan-keanehan lainnya. tapi sekali lagi jangan takut
menjadi orang "aneh" selama keanehan kita sesuai
dengan tuntunan syari'at dan tata nilai serta norma yang benar .

Jangan takut "ditumbenin" ketika kita pergi
kemasjid, dengan pakaian rapih, karena itulah yang benar
yang sesuai dengan al qur'an(Al A'raf:31).

Jangan takut dikatakan"sok alim"ketika kita lakukan salat dhuha
dikantor.
wong itu yang lebih baik kok, dari sekedar ngobrol
ngalor-ngidul tak karuan.

Jangan takut dikatakan"Sok Rajin"ketika kita shalat tepat pada
waktunya.
karena memang shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan
waktunya terhadap orang-orang beriman.

*"Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu),ingatlah Allah di waktu
berdiri, di waktu duduk dan diwaktu berbaring.
Kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu
(sebagaimanabiasa*).
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yangberiman"* (An Nisaa:103)*

Jangan takut untuk shalat jum'at dishaf terdepan,karena perintahnya pun
bersegeralah. ....
*"Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at,
Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli
[1475]. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui".
*(Al Jumu'ah:9)
(1475- Maksudnya: apabila imam Telah naik mimbar dan muazzin Telah azan
dihari Jum'at, Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi
panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya) .

Jangan takut kirim artikel berupa nasehat,hadits atau ayat-ayat Al Qur'an.
karena itu adalah sebagian dari tanggung jawab kita untuk
saling menasehati,saling menyeru dalam kebenaran,
dan seruan kepada kebenaran adalah sebaik-baik perkataan;
**Siapakah yang lebih baik
perkataannya daripada
orang yang menyeru kepada Allah*, mengerjakan amal yang
saleh, dan berkata:
Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah
diri"* (Fusshilat:33)

Jangan takut artikel kita tidak dibaca, karena memang
demikianlah Allah menciptakan ladang amal bagi kita.
Kalau sekali seru, sekali kirim artikel lantas semua orang
mengikuti apa yang kita serukan, habis donk ladang amal kita...!!!

Kalau yang kirim e-mail humor saja, gambar-maaf- porno,gue/elu saja,
atau test-test saja bisa kirim e-mail setiap hari, kenapa kita
mesti risih dan harus berpikir ratusan atau bahkan ribuan kali
untuk saling memberi nasehat,
aneh nggak sih?...

Jangan takut dikatain sok pinter, sok menggurui, sok tahu,
lha wong itu yang disuruh kok, *"sampaikan dariku walau satuayat"***

Jangan takut baca e-mail dari siapapun, selama e-mail itu
berisi kebenaran dan bertujuan untuk kebaikan.
Kita tidak harus baca e-mail dari orang-orang terkenal,
e-mail dari manajer atau dari siapapun kalau
isinya sekedar dan ala kadarnya saja.
atau dari e-mail yang isinya asal kirim saja.
Mutiara akan tetap jadi mutiara terlepas dari siapapun pengirimnya.
Pun sampah tidak akan pernah menjadi emas, meskipun berasal dari
tempat yang mewah sekalipun.
Lakukanlah "keanehan-keanehan" yang dituntun manhaj dan syari'at
yang benar.

Kenakan jilbab dengan teguh dan sempurna, meskipun itu akan serasa aneh
ditengah orang-orang yang berbikini dan ber-U can see.

Jangan takut mengatakan perkataan yang benar (Al Qur'an & Hadist),
meskipun akan terasa aneh ditengah hingar bingarnya bacaan vulgar
dan tak bermoral.

Lagian kenapa kita harus takut disebut "orang aneh" atau "manusia
langka".
jika memang keanehan-keanehan menurut pandangan mereka justru yang akan
menyelematkan kita (di yaumul akhir, yaumul hisab dan
akhirat kelak)...

Selamat jadi orang aneh yang bersyari'at dan bermanhaj
yang benar...
Admin
Admin
Admin
Admin

Male Jumlah posting : 364
Age : 37
Location : Pontianak
Registration date : 23.12.07

http://thabaraq.com

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas


 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik